ALFA CENTAURY DAN CERITANYA
"Jika hidup adalah pilihan, mencari kegiatan positif di tengah kesibukan adalah keputusan yang aku ambil"
Aku
belum pernah mendengar nama sekolah ini sebelumnya, bahkan aku tak mengerti
sekolah seperti apa yang akan menjadikanku sebagai pendamping muridnya. Kala
itu ada sebuah pamflet yang disebar di grup angkatan tentang open recruitmen menjadi kakak pendamping
bagi siswa SMA yang akan menghadapi Ujian Nasional dan pendaftaran ke Perguruan
Tinggi. Hmmm, aku berpikir, pendampingan seperti apakah ini, lalu aku menanyakan
pada rekanku yang menyebarkan informasi tersebut. Kupikir jika mengajarkan akademis,
tentu aku tak sanggup, karena jika aku bisa tentu aku sudah akan masuk ke Perguruan
Tinggi yang menjadi idaman banyak orang itu bukan? Hehehe. Baiklah, seperti
biasa, kuputuskan mendaftar dulu baru berpikir. Ya beginilah pemilik akun ini,
ia akan lebih memilih mendaftar dulu baru berpikir, daripada kebanyakan
berpikir dan tidak jadi-jadi mendaftar nanti menyesal, karena memang penjelasan
temanku kurang aku pahami, tapi point pentingnya adalah aku tidak mengajarkan
mata pelajaran inti sekolah, namun lebih ke motivasi diri anak tersebut, oke
kupikir mendaftar saja untuk mencari pengalaman. Rekanku mengatakan, kurang
sibuk apa kamu mondar mandir, tetap saja mau mendaftar, skripsi dipikir dong,
ini dong. Eitsss, jangan salah, ini sudah ada di pembahasan sebelumnya, intinya
skripsi tidak akan lanjut ke tahap berikutnya bila kamu tidak bergerak sama
sekali. Bagi rekanku sekelompok, mungkin mereka yang lebih paham, hahaha. Entah
bagaimana membaginya, jalani saja dulu ya khaaannn.
Langkah selanjutnya yang harus diikuti adalah training bagi para volunteer , tentu sudah hafal bukan bagaimana karakterku, selalu
datang terlambat, menghemat waktu karena bila sudah datang langsung dimulai
tidak perlu menunggu. Eitss, jangan ditiru ya ini hanya pikiran orang yang terlalu
sulit bangun alias kebo, hahaha. Entah, kupikir tepatnya hari Sabtu, aku
mengikuti training tersebut, waw pembahasannya sangat menarik dan aku semakin
merasa tertantang. Tentu, aku pernah mengalami, adikku sedang mengalami, dan
aku mendapat kesempatan untuk menjadi pendamping. Kupikir,ini adalah kesempatan
bagiku untuk tidak membiarkan beberapa anak berada dalam posisiku dulu,
menghadapi kebimbangan dalam menentukan pilihan dan tidak memiliki persiapan
matang, kupikir juga bila disini aku bisa membantu adik lain, mungkin disana
akan ada yang membantu adikku. Aku merindukannya. Mungkin ini obat sementara,
hehehe.
Okay, setelah menjalani training dan
mendapatkan buku pedoman yang sudah sangat jelas arahannya, aku harus memilih
jadwal kapan aku memiliki waktu luang. Hal tersebut akan menyesuaikan dengan adik
yang akan aku damping, ya aku lebih senang menyebut mereka adik. Disis lain, aku
juga memiliki tanggung jawab di Kampus, yaps skripsi, kemudian tanggung jawab
di sebuah Lembaga karena menjadi relawan dan kali ini sedang menjadi penanggung
jawab kegiatan , belum lagi kegiatan di organisasi karena akan segera
demisioner, juga kebetulan dalam waktu dekat aku akan melaksanakan Diksar relawan.
Memilah milah hari, akhirnya aku temukan pilihan hari terbaik bagiku. Oke tenang,
menjalankan tugas, pusing ini dan itu. Persiapan Diksar bahkan belum , namun malam
itu aku mendapat telfon dari salah satu Panitia untuk memindahkan jadwalku
karena tidak ada adik yang memilih sesuai dengan jadwal yang aku pilih. Dan
jadwal yang ditawarkan padaku sebenarnya bukan masalah, namun bermasalah pada minggu
pertama ini, yang mana jadwal tersebut bersamaan dengan jadwal aku berangkat
Diksar. -.- pilihan yang sulit. Tapi setelah aku berkomunikasi dan
mempertimbangkan, akhirnya aku mengiyakan. Kemudian aku mendapat data nama adik
yang aku dampingi sekaligus rekan se tim untuk mendampingi, karena memang dalam
satu kelompok tersebut akan ada dua kakak pendamping.
Pertemuan pertama, awalnya aku
biasa, membawa segalanya dengan santai, perkenalan dan memulai materi pertama.
Aku dibuat salut, sungguh pemikiran mereka sangat mengagumkan, adik adik yang mengesankan,
dan semua berjalan sesuai rencana, sangat asyik. Materi dapat tersampaikan, meskipun
awalnya aku datang terlambat karena harus mempersiapkan beberapa hal untuk keperluan
Diksar. Kami mengakhiri pertemuan pertama, kebetulan kakak panitia mengajak
kami untuk berdiskui dan memberikan testimoni, sungguh diluar dugaan, ketika
aku dan rekanku se tim antusias menceritakan tentang adik-adik yang kami dampingi,
namun tidak bagi beberapa kakak pendamping lainnya, ada yang bahkan kelasnya
terpaksa digabung karena adiknya tidak datang. Dan setelahnya baru aku tahu
tentang mereka, kelompok yang aku dan rekanku damping adalah anak-anak kelas
unggulan pertama, waw, tentu itu membuatku diam sejenak dan berpikir dalam
hatiku “pantesann, kenapa pinter-pinter amat”, dan cukup disiplin, meskipun
awalnya sedikit susah karena malu malu. Oke, pertemuan selanjutnya berjalan
cukup lancar meskipun kami mengalami perubahan jadwal, yang mana ternyata jadwal
awal yang aku dan rekanku pilih namun
tidak ada yang memilih cocok untuk mereka, alasannya mereka tidak tahu, maka
dari itu tidak memilih. Baiklah, mungkin ini yang dinamakan pucuk dicinta
ulampun tiba, hahah.
Aku menjalani kegiatan ini seperti
sedang mengikuti balap motor. Entah dalam jam yang berbeda aku berada di posisi
yang berbeda. Pagi bimbingan, kemudian mempersiapkan hal lain, sore
pendampingan, malam kegiatan, bahkan harus bolek balik, kegiatan dahulu,
pendampingan dan kegiatan lagi dengan jarak yang tak dekat sangat jauh. Belum
lagi mempelajari materi dan memberikan konsep penyampaian dengan caraku.
Terkadang sudah cukup lelah, malam pukul 01.00 WIB baru sampai di kos dan aku
harus membriefing temanku untuk penyampaian materi besok. Tidak ada hari untuk
istirahat, bukan bukan bagiku awalnya demikina, namun akhirnya aku begitu menikmati.
Lelah memang tidak terasa bila kita begitu nyaman dalam perjalanannya. Pernah
suatu ketika aku harus membriefing temanku di mobil, ya tentu, tidak ada waktu.
Acara yang aku urus cukup menghabiskan banyak waktu, belum skripsiku dan
bimbingan benar benar menyita. Aku membawa buku panduan kemana-mana, setelah
selesai membriefing kegiatan, masuk mobil perjalanan, waktunya membaca materi
dan membriefing rekanku, lalu kapan aku tidur? Ya begitulah kadang aku tidur di
mobil, sudah lelah bila harus mengobrol.
Tapi aku sangat menikmati, walaupun
sering mengeluh lelah, sampai ingin menangis, bahkan makan harus dibarengi
dengan membaca materi atau sekedar membalas chat. Ini Pengalaman yang berharga,
bagi kemampuan memanage waktu yang diasah, juga tentang adik yang aku damping, bukan
aku yang memotivasi mereka bukan aku yang mengajari mereka, namun kami saling berbagi
mengenai apa yang dirasakan, mungkin berbeda jenjang namun berkesinambungan
yang mana aku yang begitu lelah memikirkan skripsiku kini justru mendapatkan
kekuatan pula dari mereka. Pemikiran-pemikiran yang akhirnya aku sadari, sama
persis dengan yang aku pikirkan dulu, hahaha, aku ingin mengucapkan terimakasih
pada kalian yang tidak pernah menyerah, terimakasih, setelah aku membaca
hasilnya aku sangat bangga pada kalian, akhirnya kalian bisa masuk ke Perguruan Tinggi yang kalian
inginkan ^_^, aku ikut berbahagia. Dan kuharap suatu saat kita akan bertemu,
kalian tetap menyapaku, terimakasih. Ditengah kesibukanku saat itu, aku berani
memilih untuk tetap mendaftar, sampai akhirnya aku dipertemukan dengan kalian
yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar