Minggu, 25 Agustus 2019

Membagi Waktu

ALFA CENTAURY DAN CERITANYA
"Jika hidup adalah pilihan, mencari kegiatan positif di tengah kesibukan adalah keputusan yang aku ambil"

           Alfa Centaury
Aku belum pernah mendengar nama sekolah ini sebelumnya, bahkan aku tak mengerti sekolah seperti apa yang akan menjadikanku sebagai pendamping muridnya. Kala itu ada sebuah pamflet yang disebar di grup angkatan tentang open recruitmen menjadi kakak pendamping bagi siswa SMA yang akan menghadapi Ujian Nasional dan pendaftaran ke Perguruan Tinggi. Hmmm, aku berpikir, pendampingan seperti apakah ini, lalu aku menanyakan pada rekanku yang menyebarkan informasi tersebut. Kupikir jika mengajarkan akademis, tentu aku tak sanggup, karena jika aku bisa tentu aku sudah akan masuk ke Perguruan Tinggi yang menjadi idaman banyak orang itu bukan? Hehehe. Baiklah, seperti biasa, kuputuskan mendaftar dulu baru berpikir. Ya beginilah pemilik akun ini, ia akan lebih memilih mendaftar dulu baru berpikir, daripada kebanyakan berpikir dan tidak jadi-jadi mendaftar nanti menyesal, karena memang penjelasan temanku kurang aku pahami, tapi point pentingnya adalah aku tidak mengajarkan mata pelajaran inti sekolah, namun lebih ke motivasi diri anak tersebut, oke kupikir mendaftar saja untuk mencari pengalaman. Rekanku mengatakan, kurang sibuk apa kamu mondar mandir, tetap saja mau mendaftar, skripsi dipikir dong, ini dong. Eitsss, jangan salah, ini sudah ada di pembahasan sebelumnya, intinya skripsi tidak akan lanjut ke tahap berikutnya bila kamu tidak bergerak sama sekali. Bagi rekanku sekelompok, mungkin mereka yang lebih paham, hahaha. Entah bagaimana membaginya, jalani saja dulu ya khaaannn.
Langkah selanjutnya yang harus diikuti adalah training bagi para volunteer , tentu sudah hafal bukan bagaimana karakterku, selalu datang terlambat, menghemat waktu karena bila sudah datang langsung dimulai tidak perlu menunggu. Eitss, jangan ditiru ya ini hanya pikiran orang yang terlalu sulit bangun alias kebo, hahaha. Entah, kupikir tepatnya hari Sabtu, aku mengikuti training tersebut, waw pembahasannya sangat menarik dan aku semakin merasa tertantang. Tentu, aku pernah mengalami, adikku sedang mengalami, dan aku mendapat kesempatan untuk menjadi pendamping. Kupikir,ini adalah kesempatan bagiku untuk tidak membiarkan beberapa anak berada dalam posisiku dulu, menghadapi kebimbangan dalam menentukan pilihan dan tidak memiliki persiapan matang, kupikir juga bila disini aku bisa membantu adik lain, mungkin disana akan ada yang membantu adikku. Aku merindukannya. Mungkin ini obat sementara, hehehe.
            Okay, setelah menjalani training dan mendapatkan buku pedoman yang sudah sangat jelas arahannya, aku harus memilih jadwal kapan aku memiliki waktu luang. Hal tersebut akan menyesuaikan dengan adik yang akan aku damping, ya aku lebih senang menyebut mereka adik. Disis lain, aku juga memiliki tanggung jawab di Kampus, yaps skripsi, kemudian tanggung jawab di sebuah Lembaga karena menjadi relawan dan kali ini sedang menjadi penanggung jawab kegiatan , belum lagi kegiatan di organisasi karena akan segera demisioner, juga kebetulan dalam waktu dekat aku akan melaksanakan Diksar relawan. Memilah milah hari, akhirnya aku temukan pilihan hari terbaik bagiku. Oke tenang, menjalankan tugas, pusing ini dan itu. Persiapan Diksar bahkan belum , namun malam itu aku mendapat telfon dari salah satu Panitia untuk memindahkan jadwalku karena tidak ada adik yang memilih sesuai dengan jadwal yang aku pilih. Dan jadwal yang ditawarkan padaku sebenarnya bukan masalah, namun bermasalah pada minggu pertama ini, yang mana jadwal tersebut bersamaan dengan jadwal aku berangkat Diksar. -.- pilihan yang sulit. Tapi setelah aku berkomunikasi dan mempertimbangkan, akhirnya aku mengiyakan. Kemudian aku mendapat data nama adik yang aku dampingi sekaligus rekan se tim untuk mendampingi, karena memang dalam satu kelompok tersebut akan ada dua kakak pendamping.
            Pertemuan pertama, awalnya aku biasa, membawa segalanya dengan santai, perkenalan dan memulai materi pertama. Aku dibuat salut, sungguh pemikiran mereka sangat mengagumkan, adik adik yang mengesankan, dan semua berjalan sesuai rencana, sangat asyik. Materi dapat tersampaikan, meskipun awalnya aku datang terlambat karena harus mempersiapkan beberapa hal untuk keperluan Diksar. Kami mengakhiri pertemuan pertama, kebetulan kakak panitia mengajak kami untuk berdiskui dan memberikan testimoni, sungguh diluar dugaan, ketika aku dan rekanku se tim antusias menceritakan tentang adik-adik yang kami dampingi, namun tidak bagi beberapa kakak pendamping lainnya, ada yang bahkan kelasnya terpaksa digabung karena adiknya tidak datang. Dan setelahnya baru aku tahu tentang mereka, kelompok yang aku dan rekanku damping adalah anak-anak kelas unggulan pertama, waw, tentu itu membuatku diam sejenak dan berpikir dalam hatiku “pantesann, kenapa pinter-pinter amat”, dan cukup disiplin, meskipun awalnya sedikit susah karena malu malu. Oke, pertemuan selanjutnya berjalan cukup lancar meskipun kami mengalami perubahan jadwal, yang mana ternyata jadwal awal yang aku  dan rekanku pilih namun tidak ada yang memilih cocok untuk mereka, alasannya mereka tidak tahu, maka dari itu tidak memilih. Baiklah, mungkin ini yang dinamakan pucuk dicinta ulampun tiba, hahah.
            Aku menjalani kegiatan ini seperti sedang mengikuti balap motor. Entah dalam jam yang berbeda aku berada di posisi yang berbeda. Pagi bimbingan, kemudian mempersiapkan hal lain, sore pendampingan, malam kegiatan, bahkan harus bolek balik, kegiatan dahulu, pendampingan dan kegiatan lagi dengan jarak yang tak dekat sangat jauh. Belum lagi mempelajari materi dan memberikan konsep penyampaian dengan caraku. Terkadang sudah cukup lelah, malam pukul 01.00 WIB baru sampai di kos dan aku harus membriefing temanku untuk penyampaian materi besok. Tidak ada hari untuk istirahat, bukan bukan bagiku awalnya demikina, namun akhirnya aku begitu menikmati. Lelah memang tidak terasa bila kita begitu nyaman dalam perjalanannya. Pernah suatu ketika aku harus membriefing temanku di mobil, ya tentu, tidak ada waktu. Acara yang aku urus cukup menghabiskan banyak waktu, belum skripsiku dan bimbingan benar benar menyita. Aku membawa buku panduan kemana-mana, setelah selesai membriefing kegiatan, masuk mobil perjalanan, waktunya membaca materi dan membriefing rekanku, lalu kapan aku tidur? Ya begitulah kadang aku tidur di mobil, sudah lelah bila harus mengobrol.
            Tapi aku sangat menikmati, walaupun sering mengeluh lelah, sampai ingin menangis, bahkan makan harus dibarengi dengan membaca materi atau sekedar membalas chat. Ini Pengalaman yang berharga, bagi kemampuan memanage waktu yang diasah, juga tentang adik yang aku damping, bukan aku yang memotivasi mereka bukan aku yang mengajari mereka, namun kami saling berbagi mengenai apa yang dirasakan, mungkin berbeda jenjang namun berkesinambungan yang mana aku yang begitu lelah memikirkan skripsiku kini justru mendapatkan kekuatan pula dari mereka. Pemikiran-pemikiran yang akhirnya aku sadari, sama persis dengan yang aku pikirkan dulu, hahaha, aku ingin mengucapkan terimakasih pada kalian yang tidak pernah menyerah, terimakasih, setelah aku membaca hasilnya aku sangat bangga pada kalian, akhirnya kalian  bisa masuk ke Perguruan Tinggi yang kalian inginkan ^_^, aku ikut berbahagia. Dan kuharap suatu saat kita akan bertemu, kalian tetap menyapaku, terimakasih. Ditengah kesibukanku saat itu, aku berani memilih untuk tetap mendaftar, sampai akhirnya aku dipertemukan dengan kalian yang luar biasa.
           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar